Monday, November 25, 2013

Kutipan dari Buku Ippho Santosa

1. Sungguh, faktor Horizontal adalah salah satu kunci keberhasilan. Ringkasnya begini :
  • Anda ingin pintar? pintarkan orang lain (berbagi ilmu)
  • Ingin sukses? sukseskan orang lain
  • Ingin kaya? kayakan orang lain
  • Ingin usaha membesar? besarkan usaha orang lain (pemasok dan mitra)
  • Ingin usaha terus membesar? bagikan sebagian usaha itu kepadaorang lain (bagi hasil dengan karyawan)
  • Ingin impian terwujud? wujudkan impian orang lain
  • Ingin doa terkabul? doakan orang lain
  • Ingin ditolong Allah? tolong orang lain
  • Ingin dapat uang? berikan uang kepada orang lain (bersedekah)
  • Ingin menyempurnakan sholat? berikan zakat harta kepada orang lain
  • Ingin menyempurnakan puasa? berikan zakat fitrah kepada orang lain
  • dsb.
2. Nabi pernah berwasiat bahwa intisari dari Al-Qur'an adalah Al-Fatihah. Intisari dari Al-Fatihah adalah Basmalah. Intisari dari Basmalah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim., yaitu kasih dan sayang. Jadi, selama ribuan tahun, selain keyakinan, yang paling dikehendaki Allah atas manusia adalah kasih sayang manusia dengan manusia lainnya. Itulah faktor Horizontal! itulah sedekah!

 
Ayo promosikan produk-produk Anda di Website kami!

3. Apabila ingin khatam Al-Quran dalam empat menit? Bacalah An-Nasr empat kali. Kalau tiga menit? bacalah Al-Ikhlas tiga kali. Kalau satu menit? Bacalah Al-Fatihah satu kali. Kurang lebih begitulah keutamaannya.

4. Orang kanan menyukai sesuatu yang simpel dan action oriented.

5. Ikhlas itu hanya untuk para pemula. Bagi para ahli sedekah, yah ikhlas itu sudah otomatis. Para ahli sedekah itu berusaha naik ke tingkatan berikutnya : seberapa sering dan seberapa banyak!

6. Kalau melakukan amal shalih karena memikirkan pendapat orang lain, itulah yang dinamakan Riya'. Riya yang besar!!!

7. Terang-terangan atau diam-diam, bareng-bareng atau sendiri-sendiri, tetap saja bersedekah. Pelihara niat, kalaupun ada terlintas perasaan macam-macam, yah...sudah..., istighfar saja!

8. Memang, sedekah terang-terangan berpotensi menimbulkan riya' (pamer). Tapi jangan lupa, sedekah diam-diam juga berpotensi menimbulkan ujub (bangga diri). Yang dilarang itu bukan terang-terangan atau diam-diamnya. Yang dilarang itu riya dan ujubnya. Jadi, tetaplah bersedekah dan berusahalah untuk ikhlas.


Thursday, November 21, 2013

Memanusiakan Manusia

Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Ad Dzariyyat: 56)
 
Jelaslah dari kata diatas makna yang begitu tegas terdapat dalam kata-kata yang singkat dan padat. Tujuan manusia yang sebenar-benar tujuan adalah beribadah kepada Sang Pencipta - Allah Azza wa Jalla-.
Ketentuan yang berlaku dari pencipta tak dapat di ganggu gugat karena disanalah tumpuan dari tujuan penciptaan yang dicipta sebagai salah satu konsekuensi penciptaan dirinya.

Beberapa masalah kemudian timbul dari dalam diri ciptaan yang terkadang lari dan lepas dari tujuan penciptaan dirinya. Mereka tidak dapat mengetahui kemana dan apa tujuan penciptaan dirinya, sehingga timbullah masalah baru yang pada akhirnya membuat dirinya melenceng jauh dari tujuan. Kurangnya pengetahuan tentang sang pencipta dan tujuan dirinya diciptakan juga dapat menjadi penyebabnya. Fenomena inilah yang terkadang disebut manusia yang bukan manusia.

Manusia yang salah arah ini belum bisa dikatakan manusia yang manusia karena dalam konteks tujuan penciptaannya. Terkait masalah tersebut, banyak perkara yang kemudian dapat kita jadikan contoh, diantaranya sikap cinta dunia dan takut mati, hedonisme yang menjadi seakan-akan hidup abadi, dan masih banyak lagi contoh kasus yang dapat kita ambil.

Dalam menangani masalah ini, maka senjata yang dibawa sejak zaman Rasulullah saw dan para rasul sebelumnya adalah ajaran yang datang dari Sang Pencipta demi meluruskan esensi penciptaan yang sebenar-benarnya. Dalam ajaran tersebut menjelaskan tentang apakah tujuan manusia, kenapa tujuan manusia adalah itu, dan kenapa harus itu tujuannya.

Dalam menjelaskan itu semua, musti dipahami bahwa setiap ciptaan akan mempertanyakan tiga pilar utama yang menentukan apakah dia adalah manusia yang memang manusia ataukah sebaliknya. Tiga pilar tersebut dikembangkan dari tiga buah pertanyaan yang setiap ciptaan pasti bertanya kepada dirinya sendiri tentang hal tersebut. Ketiga pertanyaan tersebut yaitu:
1. Darimana dia berasal?
2. Apa tujuan hidupnya?
3. Akan kemana dia setelah mati?

Dalam menjawab ketiga pertanyaan tersebut tidak boleh menerapkan pembelaan atau pembenaran terhadap diri sendiri, sehingga terbentuklah jawaban yang murni dan dapat dibuktikan kebenarannya. Saya ucapkan selamat mencari jawaban dari pertanyaan di atas, semoga jawaban yang diperoleh benar-benar murni tanpa pembelaan terhadap keyakinan yang sedang kita yakini dan juga tanpa pembenaran bagaimanapun bentuk dan wujudnya. Wallahualambissawab...