Tuesday, December 3, 2013

Adab Bagi Qori' (Pembaca Al-Qur'an)

Dalam membaca Al-Qur'an, menjaga ucapan agar tidak keluar dari kaidah Makhorijul Huruf dan Shifatul Huruf serta membaguskan suara adalah hal yang bagus dan penting, akan tetapi ada yang lebih penting dan lebih utama dari kesemuanya, yaitu memahami dan memikirkan makna yang terkandung di dalamnya untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berjalan sesuai dengan batas-batas yang digariskan oleh Al-Qur'an serta berakhlaq seperti Al-Qur'an sebagaimana yang dicontohkan oleh baginda Rasul Muhammad saw. Allah SWT berfirman:

"Orang-orang yang kami turunkan kitab kepadanya, mereka membaca dengan sebenar-benarnya."(QS. Al-Baqoroh :121)

Imam Al-Ghozali berkata bahwa yang dimaksud dengan membaca Al-Qur'an dengan sebenar-benarnya adalah mengikutsertakan lisan, akal dan hati. Tugas lisan adalah mengucapkan huruf dengan benar, tugas akal adalah memahami arti, dan tugas hati adalah meresapi.

Disamping beberapa hal diatas ada beberapa adab (tata krama) yang harus diketahui dan diperhatikan oleh seorang Qori' (pembaca Al-Quran) untuk kemudian dipedomani dalam aktivitasnya membaca Al-Qur'an. Adab-adab tersebut antara lain :

  1. 1. Memurnikan niat hanya karena Allah dan bukan untuk tujuan-tujuan lain terutama yang bersifat keduniawian.
  2. Menghadirkan dalam hati bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah dan membaca kitab-Nya. Ia membaca dengan keadaan seperti orang yang melihat Allah, maka apabila ia tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatnya.
  3. Membersihkan mulut dengan siwak, karena ada hadits nabi:"Sesungguhnya mulut kamu itu adalah jalan Al-Qur'an, maka bersihkanlah dengan siwak."
  4. 4.Berada dalam kondisi yang bersih dan suci, dan apabila dia hendak kentut, maka ia harus menghentikan bacaan sampai kentut betul-betul selesai. Apabila ia hendak meguap, maka dia harus menghentikan bacaan Al-Qur'annya. Karena membaca Al-Qur'an itu berbicara kepada Allah dan bermunajat kepada-Nya, sedang menguap itu dari setan. mujahid berkata apabila kamu menguap sedang kamu dalam keadaan membaca Al-Quran, maka berhentilah membaca guna menghormati dan memuliakan Al-Qur'an.
  5. Membaca di tempat yang bersih (suci), lebih utamanya tempat ibadah, masjid.
  6. Tidak tertawa atau berbicara yang tidak ada hubungannya dengan Al-Qur'an ditengah-tengah membaca kecuali karena hajat. Karena firman Allah itu tidak boleh ikut campur dengan pembicaraan lain. Ibnu Umar r.a itu apabila membaca Al-Qur'an tidak akan berbicara sebelum bacaan Al-Qur'annya selesai.
  7. Memakai baju yang bagus, sebagaimana baju yang ia pergunakan ketika menghadap pejabat, bahkan kalau lebih bagus lagi karena ia sedang menghadap dan bermunajat kepada Allah.
  8. Menghadap kiblat, dengan cara duduk yang baik, tenang, dan menundukkan kepala, dan bukan duduk seperti duduknya orang yang sombong.
  9. Membaca Ta'awwudz sebelum membaca Al-Qur'an.
  10. Menghentikan bacaan untuk menjawab salam yang hukumnya wajib, untuk kemudian meneruskan bacaan Al-Qur'annya, demikian juga ketika membaca tahmid setelah bersin atau duduk menjawab adzan.
  11. Membaca Al-Qur'an sesuai tertib Mush-haf
  12. Membaca dengan tartil 
  13. Membaca dengan memperhatikan dan memahami artinya, inilah maksud yang paling penting dan utama, cara seperti inilah yang dapat melapangkan dada dan menyinari hati.
  14. Bersholawat kepada nabi ketika menemui ayat yang didalamnya disebut nama Muhammad SAW, baik itu si pembaca maupun yang mendengarkan, lebih-lebih ketika sampai pada ayat "Innallahawamalaaikatahuyusolluna'alannabi..."
  15. Senang dan memohon kepada Allah ketika menemui ayat rahmat dan sedih kemudian memohon kepada Allah ketika melewati ayat adzab. Abu Dawud dan Nasa'y serta selain keduanya meriwayatkan dari Auf bin Malik, ia berkat: Aku bangun bersama nabi Muhammad saw pada malam hari, kemudaian (kami) sholat, beliau membaca surat Al-Baqoroh, setiap kali melewati ayat rahmat, beliau berhenti dan memohon perlindungan kepada Allah.
  16. Membaca takbir diantara dua surat, ketika sudah hampir khatam dan sudah sampai surat Ad-Dhuha, sampai An-nas, diteruskan Al Fatih dan Al Baqoroh sampai. 
  17. Memperbanyak tangis ketika membaca Al-Qur'an. Rasulullah Muhammad saw bersabda: "Bacalah Al-Qur'an dan menangislah, apabila kalian tidak bisa menangis, maka paksalah agar menangis."
  18. Melakukan sujud Tilawah ketika menemui ayat Sajdah. Pada saat sujud membaca doa sesuai dengan ayat sajdah yang dibacanya.
  19. Berdoa dengan doa yang disukai, apabila selesai membaca Al-Qur'an.
  20. Menjaga (mengikat) Al-Qur'an, Rasulullah Muhammad saw bersabda : "Diperlihatkan kepadaku dosa-dosa umatku, Aku tidak melihat dosa yang lebih besar dari (dosa) orang yang diberi surat (ayat) Al-Qur'an kemudian dia melupakannya." (HR. Abu Dawud dan lainnya).
 Demikianlah beberapa adab bagi Qori', hendaknya Qori' menjaganya dengan cara melaksanakannya sesuai kadar kemampuan, karena banyak kesunnahan di dalamnya. Imam Syafi'i berpesan: Tidak ada pada sunnah Rasulullah itu kecuali perintah mengikutinya. Dan termasuk tanda cintanya orang mukmin kepada Rasulullah saw adalah meniru (meneladani) Akhlaq Rasul, perbuatannya, gerak-geriknya, diamnya, makan dan minumnya dan sebagainya.

Di zaman yang modern ini banyak dari kita yang sudah semakin jauh dari Al-Qir'an, digantikan dengan berbagai jenis lantunan musik yang kemudian membuat kita lupa akan sebenar-benarnya keindahan lantunan yaitu bacaan Al-Qur'anul Karim. Semoga apa yang telah kita baca bersama dia atas membuat kita lebih sadar akan adab dan perilaku kita dalam membaca maupun mengamalkan Al-Quran. ~Amiin~

Jazakallahukhair...